Perhatikan pengertian al Qur’an berikut !

الكِتَابُ هُوَ الْقُرْاَنُ الْمِكْتُوبُ فِي الْمَصَاحِفِ أَلمَحْفُوظُ فِي صُدُورِمَنْ عَنَي بِحِفْظِهِ المُسْلِمِينَ

Maksud dari pengertian diatas adalah…

 

A

Kitab (Al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam

 

B

Kalimatullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara malakat Jibril menjadi mukjizat atas kenabiannya

 

C

Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.

 

D

Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir

 

E

Al Qur’an ialah wahyu dan mukjizat terbesar nabi Muhammad, merupakan becaan yang sempurna

 

Berawal dari mimpi yang baik menjelang waktu pagi , Rasulullah SAW tertarik mengasingkan diri untuk bertafakkur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pernyataan yang sesuai dengan informasi di atas adalah……..

 

A

Permualaan turunnya wahyu al-Qur’an

 

B

Perintah membaca dan menulis al-Qur’an

 

C

Nabi Muhammad tidak menyukai keramaiaan

 

D

Al-Qur’an kitab pembenar dan paling mulia

 

E

Penurunan surah al-Fatihah, surah yang pertama

 

Al Qur’an tidak diragukan kebenaranya, ia diciptakan oleh Allah, bukan buatan Nabi Muhammad sebagai rosulnya, meskipun demikian orang-orang kafir jahiliyah mengingkari al qur’an sebagai wahyu Allah. Mereka tetap menuduh bahwa Al Qur’an itu buatan Nabi Muhammad. Untuk mengadapi tuduhan semacam itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad supaya menangkis tuduhan mereka.

Ayat al qur’an yang sesuai dengan kandungan diatas adalah….

 

A

إِنَّآ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ ٱلنَّاسِ بِمَآ أَرَىٰكَ ٱللَّهُ ۚ وَلَا تَكُن لِّلْخَآئِنِينَ خَصِيمًۭا

 

B

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ وَلَن تَفْعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِى وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَٰفِرِينَ

 

C

وَإِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍۢ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍۢ مِّن مِّثْلِهِۦ وَٱدْعُوا۟ شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِين

 

D

وَلَمَّا جَآءَهُمْ كِتَٰبٌۭ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ مُصَدِّقٌۭ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا۟ مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟

 

E

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

 

Perhatikan ayat al-Qur’an berikut !

الٓمّٓ ۝ غُلِبَتِ الرُّوۡمُۙ‏ ۝ فِىۡۤ اَدۡنَى الۡاَرۡضِ وَهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ غَلَبِهِمۡ سَيَغۡلِبُوۡنَۙ ۝

“Alif Lam Mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,” (QS. ar-Ruum:1-3)

Berdasarkan terjemahan diatas, kemu’jizatan al-Qur’an, yaitu……

 

A

Memenuhi segala kebutuhan manusia

 

B

Mengabarkan hal-hal gaib yang tidak bisa diketahui kecuali dengan wahyu

 

C

Bentuk undang-undang yang detail dan sempurna

 

D

Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum yang dipastikan kebenarannya

 

E

Menepati janji dan ancaman yang telah dikabarkan di dalamnya

 

Setiap muslim wajib meyakini ke-Maha Esa-an Allah. Orang yang tidak meyakini ke-Maha Esa-an Allah berarti ia kafir, dan apabila meyakini adanya Tuhan selain Allah dinamakan musyrik. Dalam akidah Islam, di samping kewajiban untuk meyakini bahwa Allah itu Esa, juga ada kewajiban untuk meyakini rukun-rukun iman yang lain.

Ayat yang sesuai dengan kandungan diatas adalah…

 

A

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 

B

. وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍۢ

 

C

. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

 

D

. إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

 

E

. وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

 

Perhatikan Hadits berikut ini!

عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيْ سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْلَا اَنْ اَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَا َمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاقِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ (رواه الترمذي)

Hadits tersebut yang menunjukkan sanad adalah…..

 

A

لَوْلَا اَنْ اَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَا َمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاقِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ

 

B

عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيْ سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

 

C

رواه الترمذي

 

D

اَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْلَا اَنْ اَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَا َمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاقِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ

 

E

لَوْلَا اَنْ اَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَا َمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاقِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ (رواه الترمذي)

 

Cermati hadits dan ayat al qur’an dibawah ini !

اَتَى بِسَارِقِ فَقَطَعَ يَدَهُ مِنْ مِفْصَلِ الْكَفِّ

“Rasulullah saw. didatangi seseorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan

Allah berfirman dalam

وَٱلسَّارِقُ وَٱلسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوٓا۟ أَيْدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَكَٰلًۭا مِّنَ ٱللَّهِ

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah”. (QS. al-Ma’idah: 38)

Dari uraian diatas dapat difahami bahwa kedudukan hadits terhadap Al Qur’an adalah….

 

A

Sebagai bayan taqrir

 

B

Sebagai bayan tafsir

 

C

Sebagai bayan tasyri’

 

D

Sebagai bayan nasakh

 

E

Sebagai bayan tarqiq

 

Suatu hadits yang tersebar luas dikalangan masyarakat karena telah membawa ketenangan dan kedamaiandalam hati. Hadits ini diriwayatkan sahabat, namun tidak mencapai ukuran bilangan mutawattir. Pernyataan berikut yang tepat adalah……..

 

A

Pengertian hadits masyhur

 

B

Pengertian hadits ghairu masyhur

 

C

Pengertian hadits shahih

 

D

Pengertian hadits dhaif

 

E

Pengertian hadits maudhu’

 

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!

  1. Disandarkan kepada nabi Muhammad SAW.
  2. Sanadnya bersambung (tidak putus)
  3. Diriwayatkan perawi yang adil dan dhabit sampai akhir sanad
  4. Tidak ada kejanggalan dan tidak berilat (cacat).

Pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan definisi….

 

A

Hadits Shahih

 

B

Hadits Ahad

 

C

Hadits Mutawattir

 

D

Hadits Hasan

 

E

Hadits Dhaif

 

Fertilisasi pada Manusia


Proses sperma menuju sel telur dalam upaya pembuahan disebut dengan fertilisasi, Fertilisasi adalah proses berfungsinya pronukleus jantan pada sperma dengan pronukleus betina pada ovum hingga terbentuk zigot. Proses fertilisasi terjadi pada tuba falopi atau saluran telur. Peleburan antara sel telur dan sel sperma membentuk zigot yang akan terus berkembang menjadi janin. berikut adalah proses fertilisasi pada manusia, dilansir dari Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

1. Penetrasi sperma Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya.

2. Proses di sel telur Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma yang lainnya. Penetrasi sperma akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan tiga badan polar dan satu ovum.

3. Setelah penetrasi Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.

4. Penggabungan inti Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromoson (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom sehingga menghasilkan zigot.

Janin membutuhkan waktu selama sembilan bulan untuk berkembang. Ketika janin telah berkembang, kehamilan akan diakhiri dengan proses persalinan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Proses Fertilisasi pada Manusia”,

 

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/27/201500623/proses-fertilisasi-pada-manusia?page=all.

Kejadian fertilisasi tersebut sudah termaktub secara gamblang di dalam Al Quran Surat Al Mukminun ayat 12-14 sebagai berikut ;

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ١٢ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ١٣ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ ١٤

Merujuk pada penjelasan ilmiah dan paparan ayat Al Quran tersebut dapat difahami bahwasannya yang bukan bentuk impelementasi kandungan ayat tersebut adalah…

 

A

Mensyukuri segala nikmat yang Allah swt. berikan kepada kita yang dimanifestasikan dengan beribadah kepada-Nya.

 

B

Selalu sadar dan merasa hina sebagai makhluk yang lemah dan berasal dari sesuatu yang menjijikan

 

C

Merasa kurang sempurna dalam hal beribadah khususnya ibadah muamalah karena sudah tabiat manusia sebagai makhluk social

 

D

Menjadi pribadi muslim yang unggul dan mulia di sisi Allah SWT dengan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

 

E

Melakukan perbuatan baik dimanapun, kapanpun serta kepada siapapun karena hakikat manusia diciptakan secara fitrah

 

Perhatikan ayat dibawah ini !

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا

Kandungan pokok ayat tersebut adalah…

 

A

Perintah beribadah hanya untuk Allah SWT dan berbuat baik kepada kedua orang tua

 

B

Beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW dan selalu patuh serta menghormati kedua orang tua dan guru

 

C

Beribadah kepada Allah SWT serta larangan menyekutukan-Nya dan senantiasa menyantuni fakir miskin khususnya orang tua yang dalam keadaan sudah tua renta

 

D

Menghormati orangtua dan guru dengan cara selalu memberikan dan memenuhi kebutuhannya

 

E

Perintah beribadah kepada Allah dan senantiasa mendoakan kedua orang tua disetiap shalat.

 


Merujuk pada gambar tersebut diatas, ayat Al Quran yang sangat cocok dan sesuai adalah…

 

A

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ

 

B

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

 

C

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

 

D

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِه شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ

 

E

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُه فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Menurut ayat tersebut secara jelas menyatakan bahwa larangan bagi kita untuk mendekati perbuatan zina, karena perbuatan zina adalah perbuatan yang keji dan menghancurkan harkat martabat manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini.

Banyak sekali perbuatan kita se hari-hari yang dianggapnya biasa-biasa saja, padahal perbuatan itu sangat
terlarang dalam ajaran Islam bahkan
termasuk katagori perbuatan yang
mendekati zina yang dosanya sangat
besar dan taubatnya sangat berat
pula Beberapa perbuatan berikut ini yang termasuk mendekati zina yang wajib kita waspadai antara lain …

 

 

PERNYATAAN

BENAR

SALAH

Ikhtilath yaitu bercampurnya laki- laki dan perempuan dalam suatu tempat yang menimbulkan prasangka buruk/syahwat

[opsi no=13001 pg=B]

[opsi no=13001 pg=S]

Khulwat yaitu berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya di suatu tempat yang sepi tanpa ada pihak lain yang melihatnya atau ada pihak yang melihatnya yang bisa menimbulkan orang lain curiga serta dapat menimbukan prasangka negatif

[opsi no=13002 pg=B]

[opsi no=13002 pg=S]

Tabarruj yaitu menampakkan kelebihannya dan kwalitas seorang perempuan sehingga mengundang syahwat laki-laki.

[opsi no=13003 pg=B]

[opsi no=13003 pg=S]

Khuthwah, yaitu melangkahkan kaki ke tempat bersarangnya preman

[opsi no=13004 pg=B]

[opsi no=13004 pg=S]

At-tamanniy yaitu menghayal dan atau memandang sesuatu yang dapat menimbulkan syahwat.

[opsi no=13005 pg=B]

[opsi no=13005 pg=S]

As-sam’u, yaitu mendengar sesuatu yang menyebabkan munculnya syahwat seperti voice note perempuan yang menggoda

[opsi no=13006 pg=B]

[opsi no=13006 pg=S]

Al-kalam Al-faahisy, yaitu berbicara kotor/mesum. Seperti merayu wanita

[opsi no=13007 pg=B]

[opsi no=13007 pg=S]

Al-qublah yaitu berhadap-hadapan dengan lawan jenis.

[opsi no=13008 pg=B]

[opsi no=13008 pg=S]

Al-lams, yaitu menyentuh dengan tangan seperti merba-raba, berciuman atau menyentuh bagian tubuh yang sensitif

[opsi no=13009 pg=B]

[opsi no=13009 pg=S]

Perempuan yang bepergian atau spirit healing sendiri tanpa ditemani kerabatnya.

[opsi no=13010 pg=B]

[opsi no=13010 pg=S]

 

A

SIMPAN

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 
 


Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama usai pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).

Baca selengkapnya di https://tirto.id/gqgl

 

Manusia diciptakan Allah swt. dari seorang laki-laki dan seorang perempuan secara beragam, berbangsa, bersuku, dengan keanekaragaman dan kemajemukan manusia bukan untuk berpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturrahmi, berkomunikasi, saling memberi dan menerima. Hal penting yang harus dicatat manusia akan adanya perintah agama. Maka seorang mukmin harus mengikuti perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan mengakui bahwa semua manusia di sisi Allah swt. adalah sama, yang membedakan derajat mereka adalah Ketakwaannya kepada Allah swt. Orang yang paling mulia disisi Allah swt. adalah oang yang paling taqwa kepada-Nya. Manusia harus senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. Hal ini sesuai dengan pernyataan ayat Al Quran sebagai berikut …

 

A

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ

 

B

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَىِٕسُوْا مِنَ الْاٰخِرَةِ كَمَا يَىِٕسَ الْكُفَّارُ مِنْ اَصْحٰبِ الْقُبُوْرِ ࣖ

 

C

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

 

D

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

 

E

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

 

Setiap manusia memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan melaksanakan amanah yang dipikulnya. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu yang diterimanya. Makna tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia akan diberi tangung jawab.

Apabila dikaji secara lebih cermat, maka tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab, karena ia menyadari akibat baik atau buruk dari perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

Sedangkan amanah adalah menyampaikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya, dan tidak mengurangi hak orang lain. Sikap amanah merupakan salah satu empat sifat Nabi yaitu Siddiq, Amanah, Tablig dan Fathanah. Dengan demikian, sikap amanah memiliki dimensi yang luas. Dalam ranah kepemimpinan, sifat amanah harus menjadi ciri khas yang melekat bagi seorang muslim. Jabatan yang tinggi merupakan bentuk amanah yang harus dijaga. Karena setiap individu, terlebih lagi seorang pemimpin untuk level manapun, pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt. Seperti contoh seorang presiden akan bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya, seorang gubernur, walikota, bupati, camat, lurah, kepala desa, ketua RW, ketua RT bahkan yang paling bawah selaku kepala rumah tangga akan bertangung jawab terhadap apa yang dipimpinnya dan pastinya akan dimintai pertanggungjawaban kelak, karena hal ini sudah dinashkan dalam hadits yaitu…

 

A

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ – أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَ أَبُو يَعْلَى

 

B

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُو لٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْ أَةُ رَاعِيَة فِيْ بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُو لٌ ة عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

 

C

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي هِلَالٍ، عَنْ بَكْرٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: “انْظُرْ، فَإِنَّكَ لَسْتَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلَا أَسْوَدَ إِلَّا أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى

 

D

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ

 

E

 ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ


Perhatikan QS. At-Tahrim: 6 berikut ini:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ أَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Ayat tersebut sebagai bentuk tanggung jawab orang tua dalam menyelamatkan keluarganya dari api neraka, bagaimana penafsiran dari sahabat Ibnu Abbas tentang kata yang bergaris bawah tersebut …

 

A

Beramallah kamu, taat kepada Allah dan takutlah kamu akan maksiat kepada-Nya dan perintahkanlah keluargamu dengan mengingat Allah, niscaya Allah akan melepaskan kamu dari api neraka

 

B

Ajarkan dirimu dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka

 

C

Berakhlaklah dengan baik dan Semua bentuk larangan harus diperhatikan oleh keluarga

 

D

berdakwalah sampai akhir hayat kalian agar mendapat kebahagiaan diakhirat dan ajarilah keluargamu cara taat kepada allah yang dengan demikian itu mereka bisa terhindar dari api neraka

 

E

Laranglah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu dilarang melakukannya dan serukanlah mereka melakukan sesuatu yang kamu diperintahkan oleh Allah melakukannya

 

Agama Filter bagi Budaya Global


Oleh Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA,

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Email: farid.wajdi.ibr@gmail.com

AGAMA berperan penting sebagai filter bagi fenomena globalisasi yang kini hadir di setiap sudut geografis, sektor, dan lini kehidupan masyarakat kita di Indonesia. Namun, diperlukan pemahaman agama yang tepat sekaligus pengamalan secara utuh dan konsisten, agar peran dan pengaruh agama dapat dirasakan oleh masyarakat dan umat secara menyeluruh.

Dalam rangka menguatkan umat menghadapi arus globalisasi, maka perlu dipahami dan dihayati ajaran Allah Swt dalam kitabullah Alquran sebagai pedoman hidup manusia, antara lain:

  1. Pertama, umat Islam harus memperkuat iman dan juga harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, sehingga ilmu dan teknologi yang tumbuh dan berkembang dilandasi oleh iman yang kokoh, akan barakah dan manfaat bagi kehidupan peradaban manusia.
  2. Kedua, umat dapat mengamalkan konsep hidup manusia dalam Alquran, yaitu:

    a). Mempunyai orientasi hidup yang jelas bahagia di akhirat, dengan mengupayakan berbuat baik dan bahagia sejahtera di dunianya;

    b). Berbuat kebaikan pada sesama manusia dengan amal salehnya.

  3. Ketiga, memperkokoh rumah tangga sakinah dengan landasan Cinta-Kasih-Sayang, membangun masyarakat yang tenteram-damai, berlandaskan ta’awun atau gotong-royong. Kesemuanya itu saling menjaga, agar jangan sampai dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya, terperosok dalam neraka.
  4. keempat, memperkokoh istiqamah umat Islam pada pengetahuan, pemahaman, serta mengamalan ajaran Islam, sehingga benar-benar muttaqin (bertakwa) dan sampai akhir hayat tetap dalam keadaan muslimin.


Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Agama Filter bagi Budaya Global, 

https://aceh.tribunnews.com/2018/06/05/agama-filter-bagi-budaya-global.

Sebagaimana dengan penjelasan artikel tersebut terutama pada poin kedua, maka ayat Al Quran yang sesuai menggambarkan keadaan tersebut adalah …

 

A

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦

 

B

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

 

C

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

 

D

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 

E

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Dari kutipan Qs. Al-Jumu’ah: 9 tersebut Perilaku yang sesuai dengan kandungan ayat tersebut adalah….

 

A

berlibur, tidak melakukan aktifitas pada hari Jum’at

 

B

mandi dan bersuci menyambut hari Jum’at

 

C

segera menunaikan sholat Jum’at begitu adzan berkumandang

 

D

membaca surat-surat tertentu di malam Jum’at

 

E

berpesan untuk meningkatkan taqwa saat khutbah Jum’at

 

Perilaku yang sesuai dengan ayat tersebut adalah …

قَالَ الْعُلَمَاءُ : وَلِأَنَّ الْغِذَاءَ يَصِيرُ جَوْهَرًا مِنْ بَدَنِ الْمُتَغَذِّي فَلَا بُدَّ وَأَنْ يَحْصُلَ لِلْمُتَغَذِّي أَخْلَاقٌ وَصِفَاتٌ مِنْ جِنْسِ مَا كَانَ حَاصِلًا مِنْ الْغِذَاءِ ، وَالْخِنْزِيرُ مَطْبُوعٌ عَلَى أَخْلَاقٍ ذَمِيمَةٍ جِدًّا مِنْهَا الْحِرْصُ الْفَاحِشُ وَالرَّغْبَةُ الشَّدِيدَةُ فِي الْمَنْهِيَّاتِ وَعَدَمُ الْغَيْرَةِ فَحُرِّمَ أَكْلُهُ عَلَى الْإِنْسَانِ لِئَلَّا يَتَكَيَّفَ بِتِلْكَ الْكَيْفِيَّةِ الْقَبِيحَةِ

Artinya, “Ulama berkata: ‘Dan mengonsumsi babi hukumya haram karena makakan akan menjadi jauhar (zat) pada tubuh orang yang memakannya, lalu ia pasti akan terpengaruh oleh akhlak dan sifat apa yang dimakannya. Padahal babi diciptakan sejak awal dengan mempunyai sifat-sifat yang sangat tercela, di antaranya kesenangan dan ketertarikan yang sangat kuat pada hal-hal yang dilarang dan tidak adaya rasa ghairah atau kecemburuan padanya. Karenanya orang diharamkan memakanya agar sifat-sifat buruk babi itu tidak tumbuh pada dirinya’.


(Ibnu Hajar al-Haitami, Az-Zawajir ‘anil Iqtirafil Kabair, juz II, halaman 68).

 

Dari penjelasn Ulama tersebut seiring dan sepadan dengan pernyataan Al Quran yang memerintahkan untuk mengonsusmi makanan yang halal dan baik sebagaiman ayat yang berbunyi ….

 

A

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

 

B

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

 

C

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيْزُ الْعَلِيْمُۙ

 

D

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

 

E

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

 


 

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW memperingatkan , bahwa manusia harus bersikap syukur terhadap nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya dan resep yang dijelaskan Rasulullah SAW sebagaimana hadits tersebut adalah…

 

A

Agar memandang ke bawah atau lebih rendah dalam hal keduniaan seperti; kedudukan, pangkat, dan harta kekayaan karena hal tersebut akan mendorong manusia untuk lebih bersyukur.

 

B

Agar senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun dan seringkali memotivasi diri untuk selalu berbuat lebih baik lagi

 

C

Agar manusia senantiasa memupuk dan merawat silaturrohim kepada sesama baik dengan kerabat maupun orang lain

 

D

Agar senantiasa merasa cukup dalam urusan duniawi dan merasa kurang dalam hal akhirat

 

E

Senantiasa bersedekah dalam keadaan sulit maupun lapang.

 

7 Macam Gaya Hidup Ini Bikin Boros Uang Bulananmu

Setiap orang memiliki karakteristik gaya hidup yang berbeda-beda, termasuk dalam mengelola keuangan setiap bulannya. Dari sekian banyak perilaku yang menggambarkan gaya hidup, ada beberapa di antaranya yang bikin penggunaan uang jadi boros antara lain Kecanduan Kartu Kredit, Terlalu Banyak Nongkrong, Sering Beli Makanan di Luar, Penggunaan Transportasi Online, Menjadi Perokok Aktif, Punya Hobi Traveling, Suka Berbelanja di Mall dan sebagainya. Mall adalah tempat belanja paling favorit yang banyak digemari oleh kalangan penyuka shopping. Berbagai kebutuhan bisa dicari hanya di satu tempat ini. Dengan adanya kemewahan yang ditawarkan membuat orang justru tak tanggung-tanggung mengeluarkan budget banyak ketika berkunjung ke Mall. Sehingga orang yang sering pergi dan belanja ke mall akan relatif boros. Apalagi sekarang ini banyak bermunculan Online Shop maka dapat dipastikan akan memicu sikap boros kalau tidak terkontrol

Beberapa gaya hidup yang dijabarkan di atas adalah beberapa contoh pemborosan yang sering dialami oleh sebagian besar masyarakat. Selebihnya ada beberapa kebiasaan lain yang juga membuat seseorang jadi boros, seperti ketagihan produk skincare (bagi kalangan wanita), kecenderungan untuk kredit kendaraan, selalu ingin tampil stylish dan kekinian (serba mewah), dan sebagainya.

Sumber : https://www.tamasia.co.id/gaya-hidup-bikin-boros/

 

Gambaran hidup yang boros seperti artikel diatas sudah dijelaskan dalam Al Quran yang melarang untuk hidup boros sebagaimana ayat yang berbunyi..

 

A

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا

 

B

لَا يَرْقُبُوْنَ فِيْ مُؤْمِنٍ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُعْتَدُوْنَ

 

C

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

 

D

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُوْلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوْمًا مَّحْسُوْرًا

 

E

اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا ࣖ

 

Perhatikan ayat berikut!

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

Pernyataan yang paling sesuai dengan ayat di atas adalah ….

 

A

tidak ada patokan jumlah tertentu dalam berinfak

 

B

berinfak terbaik adalah dengan memberikan yang terbaik dan paling disukai

 

C

dalam berinfak, hendaknya tidak berlebihan dan tidak pelit

 

D

pada saat kesulitan adalah, ujian dalam mengeluarkan infak

 

E

infak tidak mengenal batas, kaya atau miskin, saat muda atau saat berusia lanjut

 

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ ١ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ ٣ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ ٤ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ ٥ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ ٦ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ ٧

Salah satu kriteria atau tanda orang-orang yang mendustakan agama sebagaimana pada Surat Al Ma’un tersebut antara lain ..

 

A

Orang yang selalu merasa dirinya benar dalam hal urusan agama

 

B

Tidak pernah merasa bersalah ketika berbuat maksiat

 

C

Menegakkan sholat dengan tergesa-gesa dan tidak khusyu’

 

D

Orang yang riya’ ( ingin mendapatkan pujian)

 

E

Senantiasa berdakwah dimanapun dan kapanpun walaupun dengan berdusta asalkan dapat diterima dakwahya.

 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥

Isi pokok kandungan dari Al Quran Surat Al Baqarah : 155 tersebut adalah …

 

A

Sesungguhnya Allah akan menguji dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan)

 

B

Sesungguhnya Allah akan memberikan musibah dengan berbagai ketakutan, kekurangan makanan, kekurangan harta, dan buah-buahan.

 

C

Sesungguhnya Allah akan menurunkan bala’ dengan berbagai macam ujian dan cobaan seperti kelaparan, kekurangan harta, dan permusuhan.

 

D

Sesungguhnya Allah akan memberikan pertolongan bagi orang yang dalam ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan)

 

E

Sesungguhnya Allah tidak akan menguji dengan berbagai ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (bahan makanan) selama manusia masih berbuat baik dan bersyukur.

 

Segala bentuk cobaan yang terjadi harus disikapi sebagai proses hidup dalam rangka
membentuk karakter dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Allah memberitahukan kepada kita bahwa dunia memang tempat ujian dan cobaan yang akan menimpa diri kita sendiri dan menimpa harta kekayaan yang kita miliki. Ujian yang akan menimpa diri (nyawa) bisa datang dalam bentuk perang, pembunuhan, penyakit dan segala macam bentuk ancaman fisik yang lain. Selain itu, Allah juga akan menguji keimanan umat Islam dengan perantaraan orang lain dari golongan Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik yang melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap al-Quran, kepribadian nabi, dan nilai-nilai ajaran Islam secara umum, yang sampai saat ini kita merasakannya, Namun kepastian balasan bagi yang menghadapi semua itu dengan sikap sabar adalah kedudukan yang baik di sisi Allah. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini…

 

A

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ

 

B

۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

 

C

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

 

D

وَقَطَّعْنٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اُمَمًاۚ مِنْهُمُ الصّٰلِحُوْنَ وَمِنْهُمْ دُوْنَ ذٰلِكَ ۖوَبَلَوْنٰهُمْ بِالْحَسَنٰتِ وَالسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

 

E

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ


Perhatikan kandungan hadits ini !

Setiap orang yang beriman selalu dapat mensikapi dalam menghadapi ujian. Sikap inilah yang memberikan perbedaan antara orang yang beriman dan orang kafir. Segala bentuk cobaan atau ujian dapat menjadikan setiap urusan yang dihadapinya selalu bernilai kebaikan.

Hadits yang sesuai dengan isi kandungan diatas adalah…

 

A

. فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

 

B

عَجَبًا لِأَمْرِ المُؤمنِ إنّ اَمْرَهُ كُلَّهُ خَيرٌ ولَيسَ ذلك لأَحدٍ إلّا لِلمُؤمنِ, إنْ أصَابَتهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فكان خَيرًا لَه, وإنْ أصَابَتهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فكان خَيرًاله

 

C

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ

 

D

. مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَة

 

E


مَنْ دَعَا اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلاجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا

 

Perhatikan ayat berikut!

ظَهَرَ الفَسَادُ فِى البَرِّ وَالبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ لَيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْى عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Pernyataan yang sesuai dengan ayat diatas adalah ….

 

A

laut dan daratan agar dimakmurkan manusia

 

B

daratan, lautan adalah anugerah dari Allah

 

C

pencemaran lingkungan akan membahayakan

 

D

kerusakan di bumi akibat perbuatan manusia

 

E

kerusakan ekosistem sangat mengkhawatirkan

 

Perhatikan ayat berikut ini !

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Larangan yang terdapat dalam ayat ini adalah ….

 

A

membuat kerusuhan sosial

 

B

melanggar perintah Allah swt.

 

C

berlaku aniaya pada diri sendiri

 

D

mencela, menghina sesama

 

E

membuat kerusakan di bumi

 

Hari Tanpa Bayangan

Fenomena hari tanpa bayangan pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Yunani yang bernama Erasthothenes, yang juga dikenal sebagai penemu ukuran bumi. Penemuan hari tanpa bayangan itu diawali ketika Erasthothenes mendapati sebuah sumur di Syene (sekarang Aswan, Mesir) yang diterangi sinar matahari. Anehnya, ia tidak melihat adanya bayangan dari sumur tersebut.

Matahari yang menyinari benda dalam posisi miring sudah pasti akan menghasilkan bayangan benda. Hal inilah yang berbeda dengan apa yang Erasthothenes lihat. Akhirnya, ia memutuskan untuk melakukan pengukuran proyeksi bayangan matahari di daerah Syene dan Alexandria. Hasilnya, ia bisa menemukan ukuran bumi, sekaligus sebuah fenomena yang disebut “hari tanpa bayangan (kulminasi matahari)”

Menurut Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), peristiwa ini juga disebabkan oleh nilai deklinasi matahari yang bervariasi, mulai dari -11 hingga +6 derajat. Kondisi itu biasanya terjadi pada minggu keempat Februari sampai minggu pertama April.

Deklinasi sendiri adalah sudut apit antara lintasan semu harian matahari dengan proyeksi ekuator bumi pada bola langit. Kesamaan nilai deklinasi matahari dengan lintang geografis Indonesia, yakni pada enam derajat lintang utara hingga sebelas derajat lintang selatan, membuat matahari akan berada tepat di atas kepala saat tengah hari.

Peristiwa Hari Tanpa Bayangan (Kulminasi matahari) sudah di jelaskan secara gamblang dalam Al Quran Surat Al Furqon ; 45 yang berbunyi ….

 

A

اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّۚ وَلَوْ شَاۤءَ لَجَعَلَهٗ سَاكِنًاۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ

 

B

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

 

C

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

 

D

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ

 

E

لِّنُحْيِ َۧ بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا وَّنُسْقِيَهٗ مِمَّا خَلَقْنَآ اَنْعَامًا وَّاَنَاسِيَّ كَثِيْرًا

 

Gerakan Literasi sekolah adalah gerakan yang dibuat oleh kementrian pendidikan kebudayaan indonesia yang mendorong siswa-siswi supaya memiliki budaya membaca atau minat baca yang tinggi.

Di MAN Sidoarjo Gerakan Literasi diawali dengan kegiatan BTQ dari pukul 06.00 sampai pukul 06.45 setelah itu dilanjutkan membaca buku non-pelajaran, gerakan ini sudah diterapkan sejak beberapa bulan yang lalu, Gerakan Literasi Sekolah ini sangat bermanfaat karena mampu mendongkan minat baca para pelajar.

Dengan kegiatan literasi ini diharapkan siswa MAN Sidoarjo memiliki minat baca yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM siswa.

Pengamalan kandungan ayat yang sesuai dengan narasi teks tersebut adalah……..

 

A

اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ ۝ خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍ ۝ اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ ۝

 

B

قُلِ انْظُرُوۡا مَاذَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ‌ؕ وَمَا تُغۡنِى الۡاٰيٰتُ وَالنُّذُرُ عَنۡ قَوۡمٍ لَّا يُؤۡمِنُوۡنَ

 

C

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ وَالۡفُلۡكِ الَّتِىۡ تَجۡرِىۡ فِى الۡبَحۡرِ بِمَا يَنۡفَعُ النَّاسَ

 

D

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ

 

E

وَمَا خَلَقۡنَا السَّمَآءَ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا بَاطِلًا ‌ؕ ذٰ لِكَ ظَنُّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا‌ۚ فَوَيۡلٌ لِّلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنَ النَّارِ‏

 

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw (beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada dilangit dan bumi secara mendetail, mempunyai maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari dan meneliti apa yang ada dilangit dan dibumi, yang nantinya akan banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia itu sendiri.

Kalimat yang sesuai dengan pernyataan diatas adalah…

 

A

فَانْظُرْ إِلَى اَاثَارِ رَحْمَتِ اللهِ كَيْفَ يُحْيِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا

 

B

.قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

 

C

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا

 

D

.اِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ الَّيْلِ وَالنَّهَرِ

 

E

.وَمَا اَنْزَلَ اللهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوتِهَا

 

Perhatikan ayat al-Qur’an berikut !

اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ‌ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ‏ ۝

Metode dakwah yang sesuai kalimat yang bergaris bawah pada ayat tersebut adalah….

 

A

Dakwah dilakukan dengan bijaksana dan mengetahui dalil-dalil al-Qur’an dan sunnah

 

B

Dakwah dengan nasihat atau wejangan sehingga dapat menarik hati orang lain untuk mengikuti

 

C

Dakwah dengan beradu argument sampai lawannya dapat ditundukkan

 

D

Dakwah dilakukan berargumentasi menggunakan dalil-dalil yang kuat sebagai hujjah

 

E

Dakwah dengan sopan santun, lemah lembut, tidak memaksa, dan bersifat persuasif

 

Perhatikan ayat-ayat al-Qur’an berikut!

QS. As Syu’ara 214-216

وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْأَقْرَبِيْنَ () وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤمِنِيْنَ () فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّى بَرِئٌ مِمَّا تَعْمَلُوْنَ

QS. Al Hijr 94-96

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُوَاَعْرِصْ عَنِ المُشْرِكِيْنَ () إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِءِيْنَ () أَلَّذِيْنَ يَجْعَلُوْنَ مَعَ اللهِ إِلاَهًا ءَاخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ

Kedua surat diatas menjelaskan fase dakwah rusululloh Saw, strategi dakwah yang membedakan antara keduanya adalah…

 

A

Fase dakwah 1 secara terang-terangan sedang yang 2 secara sembunyi-sembunyi

 

B

Fase dakwah 1 secara sembunyi-sembunyi sedang yang 2 secara terang-terangan

 

C

Fase dakwah 1 secara sembunyi-sembunyi sedang yang 2 secara kemanusiaan

 

D

Fase dakwah 1 secara terang-terangan sedang yang 2 secara tegas

 

E

Baik fase dakwah yang 1 atau yang 2 semua dilakukan secara terang-terangan

 

Sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar harus memiliki ilmu agama yang mendalam. Padahal kita bisa menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang paling sederhana. Berikut adalah sejumlah contoh amar ma’ruf nahi munkar sederhana yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Membantu Orang Lain

    Salah satu contoh amar ma’ruf nahi munkar yang baik adalah dengan membantu orang lain yang membutuhkan. Ketika ada seseorang yang memerlukan bantuan, kita dapat menawarkan bantuan dengan ikhlas tanpa mengharapkan pamrih.

  2. Menjaga Kebaikan

    Selain membantu orang lain, kita juga bisa menjaga kebaikan di sekitar kita. Contoh amar ma’ruf nahi munkar, kita dapat menjaga lingkungan dengan menghentikan orang-orang yang melakukan pencemaran, serta menyebarkan informasi yang bermanfaat dan benar.

  3. Menolong Orang yang Bermasalah

    Kita juga dapat menolong orang yang sedang menghadapi masalah, seperti mereka yang sakit atau membutuhkan bantuan. amar ma’ruf nahi munkar adalah bisa dilakukan dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan atau memberikan semangat kepada mereka merupakan bentuk amar ma’ruf nahi munkar yang baik.

  4. Mendidik Anak-anak

    Mendidik anak-anak tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran bisa juga menjadi contoh amar ma’ruf nahi munkar. Dengan memberikan contoh-contoh yang baik, anak-anak akan terbiasa mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Mendoakan Orang Lain

    Doa juga menjadi salah satu contoh amar ma’ruf nahi munkar. Kita bisa mendoakan orang lain agar mereka dapat melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dengan baik, serta mendapatkan berkah dari Allah.

  6. Beramal dengan Ikhlas

    Beramal dengan ikhlas, seperti menyumbangkan uang, waktu, dan tenaga untuk berbagai kegiatan sosial, merupakan contoh amar ma’ruf nahi munkar yang baik. Dengan membantu orang lain yang kurang mampu, kita dapat memberikan manfaat bagi sesama tanpa mengharapkan balasan dari mereka.

  7. Berbuat Kebaikan Tanpa Mengharapkan Balasan

    Ketika melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, penting untuk berbuat kebaikan tanpa mengharapkan balasan dari orang lain. Mengamalkan amal yang mulia dengan ikhlas akan meningkatkan kualitas amal kita dan mendekatkan kita kepada Allah

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan perintah Allah SWT. Umat islam wajib melaksanakan perintah Allah SWT. untuk senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar. Adapun perilaku yang sesuai pernyataan tersebut adalah…..

 

A

Bambang melarang Aziz untuk berbuat jahat dan menyakiti Rudi yang telah mencuri uangnya

 

B

Budi bermain dengan Banu. Ketika mendengar suara adzan, mereka tidak segera mengerjakan sholat

 

C

Gunawan mengajak Fakhri untuk menyontek saat ujian karena soalnya sangat rumit

 

D

Fifi mencegah Rara bermain di taman karena taman ini milik pemerintah

 

E

Ira mengajak Tika untuk mengerjakan sholat berjamaah di rumah sedangkan masjid disebelah rumahnya

 

Perhatikan hadits di bawah ini!

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قال : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Metode pertama dalam mengubah kemungkaran sesuai hadits diatas adalah…

 

A

Orang yang melihat kemungkaran hedaknya mengubah dengan tindakan tegas

 

B

Orang yang melihat kemungkaran hedaknya mengubah dengan nasehat-nasehat kebaikan

 

C

Orang yang melihat kemungkaran hedaknya mengubah dengan ancaman keburukan

 

D

Orang yang melihat kemungkaran hedaknya mengubah dengan ungkapan yang baik

 

E

Orang yang melihat kemungkaran hedaknya mengubah dengan mengingkari melalui hati


Perhatikan ayat di bawah ini!

فَبِمَارَحْمَةٍ مِنَ اللّهِ لِنْتَ لَهُمْ
وَلَوْكُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَالْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْامِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْلَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى لْأَمْرِ فَإِذَاعَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Makna demokrasi yang sesuai dengan ayat diatas adalah…

 

A

Musyawarah untuk mencapai hasil yang diinginkan

 

B

Dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat

 

C

pemegang kekuasaan tertinggi ditangan rakyat

 

D

Musyawarah harus dilakukan dengan sikap lemah lembut, menghindari prilaku kasar

 

E

pemegang kekuasaan adalah orang yang berkuasa diatas rakyat

 

Perhatikan hadits berikut!

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِيْنَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُونَكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِيْنَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ ويَلْعَنُونَكُمْ

Ciri-ciri pemimpin yang sesuai kriteria hadits diatas adalah …

 

A

Pemimpin yang paling banyak program kerjanya

 

B

Mempunyai harta yang melimpah untuk diberikan kepada rakyatnya

 

C

Saling mencintai antara rakyat dan pemimpinnya

 

D

Mencintai rakyatnya meskipun tidak dicintai rakyatnya

 

E

Banyak bantuan yang didapatkan untuk pembangunan

 

Perhatikan ayat di bawah ini!

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا إِعْدِلُوا هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوَ وَاتَّقُوااللّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Maksud dari kalimat yang bergaris bawah pada ayat diatas adalah…

 

A

Mencegah pergunjingan sesama muslim

 

B

Berlaku jujur pada orang yang dibenci

 

C

Mengambil peran dalam masyarakat

 

D

Saling membantu meski beda keyakinan

 

E

Menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya

 

Sebagai umat Islam kita diperintahkan untuk berlaku adil dan ihsan serta memberi hak kepada kerabat. Allah swt. juga melarang perilaku keji, mungkar dan permusuhan. Penyandingan perintah dan larangan mengandung pesan bahwa perbuatan baik juga diikuti tindakan pencegahan. Berlaku adil, berbuat baik diiringi dengan menjauhi pebuatan keji dan buruk.

Ayat yang sesuai dengan isi kandungan diatas adalah…

 

A

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا إِعْدِلُوا هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

 

B

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

 

C

وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنْقُضُوا الأيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلا

 

D

وَءَاتَى المَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِى الْقُرْبَى وَاليَتَامَى وَالمَسَاكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالسَّائِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ وَاَقَامَ الصَّلَوةَ وَءَاتَى الزَّكَوةَ

 

E

وَيكَأَنَّ اللّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَوْلاَأَنْ مَّنَّ اللّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا وَيْكَأّنَّهُ لاَيُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

 

Allah SWT. Memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berperilaku jujur karena jujur akan mendatangkan surge. Perilaku jujur sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW., Hadits yang sesuai uraian tersebut adalah…..

 

A

عَلَيْكُمْ بِالصَّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

 

B

مَنْ دَعَا إِلَى هُدىً كانَ لهُ مِنَ الأجْر مِثلُ أُجورِ منْ تَبِعهُ لاَ ينْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِم شَيْئًا

 

C

وَاِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ

 

D

مَنْ سَلَكَ طَريقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سهَّل اللَّه لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

 

E

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا, أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَة ٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ

 

Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al qur’an, karenanya sebagai sumber hukum maka harus mempunyai kwalitas atau keshohihan pada hadits tersebut, baik pada isi, sanat maupun perawinya. Keshohihan suatu hadits itu dilihat dari syarat-syaratnya. Sebutkan syarat2 tersebut !

 

A

HITAMKAN NOMOR

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 
 

عن أبى هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم أنظروا إلى من أسفل منكم ولاتنظروا إلى من هو فوقكم فهو أجدر أن لاتزدروا نعمة الله عليكم ( رواه مسلم )

Tulislah kembali dan berilah harokat/ syakal, serta terjemahkan kedalam Bahasa indonesia pada hadits diatas dan jelaskan pokok kandungannya !

 

A

HITAMKAN NOMOR

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 
 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وِالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

Sebutkan macam-macam ujian yang diberikan kepada manusia yang terdapat dalam ayat diatas !

 

A

HITAMKAN NOMOR

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 
 

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ٧٨ كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ ٧٩ تَرٰى كَثِيْرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ اَنْفُسُهُمْ اَنْ سَخِطَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَفِى الْعَذَابِ هُمْ خٰلِدُوْنَ ٨٠

 

Didalam QS. Al Maidah ayat 78-80 tersebut, bani isroil dilaknat para Nabi dan diancam oleh Allah. Jelaskan mengapa!

 

A

HITAMKAN NOMOR

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 
 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ اِبْنُ مَسْعُوْدَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا.

(رواه مسلم)

Jelaskan pokok kandungan Hadits tersebut diatas !

 

A

HITAMKAN NOMOR

 

B

 
 

C

 
 

D

 
 

E

 

 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *